Semarang
(30/11) – Setelah berhasil mengadakan kegiatan Seminar Nasional Biologi dan UBC
(Undip Biology Competition) yang merupakan serangkaian acara BOTM 2013, kali
ini BOTM bekerja sama dengan DIMAS BEM Fakultas Sains dan Matematika (FSM)
UNDIP 2013 dalam melaksanakan kegiatan HUTAN EDUKASI, bertempat di wilayah
Jangli (tanah lapang di wilayah belakang kampus FEB UNDIP) dilaksanakan pada
pukul 08.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB, yang akan menjadi proyek besar UNDIP
sebagai gerakan penghijauan terhadap lingkungan. Sekilas info tentang hutan
edukasi, hutan edukasi merupakan proyek besar UNDIP yang digalakkan oleh
segenap dosen untuk ‘menghijaukan’ lingkungan sekitar kampus dengan menanam
bibit pohon dan memberikan edukasi mengenai pentingnya pohon dan hutan kepada
generasi penerus bangsa. Acara ini dihadiri oleh teman-teman yang duduk
dibangku SD (sekolah dasar), dimana mereka ikut berpartisipasi penuh dalam
kegiatan menanam pohon sekaligus mendapatkan edukasi mengenai kegiatan ini.
Acara ini
berlangsung secara informal, dimana panitia dan peserta dapat berbaur dan
berinterkasi dengan cepat dan baik. Berawal dari sambutan oleh ketua panitia,
Siu Saratu L, ketua HMB 2013, Indra Prawira, wakil ketua BEM FSM 2013, Khanang
P, dan ketua DIMAS BEM FSM 2013, kemudian sambutan sekaligus pembukaan acara
oleh Bpk. Dr. Jafron Wasiq H., M.Sc, selaku dosen biologi yang merupakan
promotor kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menanam pohon yang dilaksanakan
oleh peserta dan didampingi oleh panitia. Setelah penanaman pohon selesai,
seluruh kegiatan dilanjutkan di lingkungan kampus FSM, yaitu kegiatan melukis
dengan media cat poster yang dilaksanakan oleh peserta dengan tema lingkungan.
Setelah kegiatan melukis usai, dilaksanakan ishoma dan langsung dilanjutkan
dengan pengumuman pemenang atas lukisan terbaik peserta.
Antusiasme
dan keceriaan nampak jelas dari raut wajah peserta (teman-teman SD) dan panitia
saat kegiatan berlangsung. Sebelum menanam bibit pohon, peserta diberikan
edukasi mengenai pentingnya pohon dan hutan untuk masa depan. Salah satu bibit
pohon yang ditanam adalah bibit pohon trembesi, dimana pohon trembesi merupakan
tanaman pelindung yang baik, yang dapat mengurangi pencemaran udara dan melindungi
alam dari ancaman pemanasan global. Selain itu pohon ini tidak hanya menyerap
karbondioksida, melainkan juga menyuplai oksigen melalui stomata daunnya dan
memberikan kesejukan serta perlindungan dari sengatan cahaya matahari yang
akhir-akhir ini sangat terik di siang hari. Peserta juga diberikan kegiatan
melukis dengan cat poster yang bertemakan lingkungan agar peserta sebagai
generasi penerus bangsa dapat mengingat serta tetap melestarikan alam di
lingkungan sekitarnya dengan baik dan benar, berlandaskan pengetahuan dan
wawasan luas mengenai lingkungan. “...pohon dan hutan merupakan paru-paru
dunia”, penggalan kalimat dari Nasuha (salah satu peserta), membuktikan bahwa
generasi penerus juga sudah mengerti betapa pentingnya pohon di lingkungan yang
saat ini justru banyak dilakukan penebangan pohon demi kegiatan pembangunan
seperti gedung, taman rekreasi, dan lain sebagainya.
Hutan Edukasi
ini diharapkan dapat menjadi kegiatan pelestarian alam terutama
penghijauan terhadap lingkungan sekitar
agar tetap terjaga dengan baik sekaligus memberi edukasi mengenai lingkungan
sekitar kita yang penting untuk keberlangsungan hidup dalam jangka waktu yang
panjang. Pohon tersebut diharapkan dapat membantu keberlangsungan hidup seluruh
makhluk hidup di dunia, terutama manusia.
Hutan Edukasi, “A
Little Move For The World, Kontribusi Untuk Masa Depan!”
BIOLOGI, JAYA...!!
FSM, JAYA...!!
UNDIP, JAYA...!!!
Artikel
oleh: Ni Putu Tasya Savitri